Thursday, March 15, 2012

Kelurahan dan KTP

Ini kesekian kalinya saya kembali ke kantor kelurahan yang sama cuma buat nagihin KTP saya yang hampir setahun ga jadi-jadi :(

Plis, Bapak! KTP saya manaaa? #nangis

Saya merasa ada yang salah sama Kelurahan ini. Entah itu managementnya atau entah pegawainya yang kurang telaten.

Tapi satu hal yang saya yakin ini ironi buat saya adalah soal pegawai.
Bayangkan ya, kaka. Pegawai kelurahan itu tulisannya kayak stenografi, baca tulisan beliau sendiri di buku data aja beliau kewalahan dan minta tolong bacain sama saya. :(
Pegawai yang satu ini juga, sepertinya sudah agak tidak sehat karena faktor usia. Dan saya agak kasihan membayangkan beliau duduk seharian dan menerima omelan orang-orang semacam saya :(

Duh! Nurani saya berontak. Tapi saya juga kesel KTP saya ga jadi-jadi. #nangis

Saya berpikiran kenapa juga bapak pegawai itu gak diganti yang lebih produktif saja. Toh bapak itu juga PNS--beliau punya NIP, dia masih tetep dapat gaji untuk menghidupi keluarganya--kalo dia punya keluarga.

Jadi semuanya enak bukan? Bapaknya bisa istirahat, kerja kelurahan tetap produktif, keluarganya Bapak itu tetap bisa makan, dan orang yang datang ke kelurahan ga perlu teriak-teriak untuk sekedar ngucapin data diri mereka atau berkomunikasi sama pegawai yang jaga. :)


Mungkin beberapa minggu lagi saya akan kembali kesini dan nagih KTP saya sembari berharap: bapak itu sudah diganti.


Wednesday, March 14, 2012

Ruth's Accident








Jam 3 dini hari, Ejja mendapat sms dari Ruth soal kecelakaannya. Dada Ejja mendadak sakit. Rasanya hari ini juga Ejja mau nekat saja pergi ke kotanya. Ejja cukup besar untuk pergi sendirian, dan orang-orang harusnya mulai menyadari itu. Sayangnya rencana Ejjaa tak dapat restu dari siapa-siapa, jadi tabungan yang sudah Ejja ambil jadi menumpuk tak jelas begitu saja.

Kecelakaan bagi Ejja adalah hal yang traumatis. Lazimnya begitu. Kerennya Ruth punya pikiran yang berbeda dengan Ejja. Ejja rasa, Ruth selalu punya cara jitu untuk menenangkan dirinya, bahkan orang-orang di sekitarnya.






Me & Ruth A day before Rut gets the accident


Tuesday, March 13, 2012

Ruth when She's getting Better



Hiding face 










A Shy Smile 









Back Hiding and Peep Your Face  









Well, She needs you to see Her clearly :)




Monday, March 12, 2012

An Evening When She Came




"I found her in my room that evening.
The unpredictable present.
It was so suprising
for me.

She stood up by the closed window.
I couldn't see her face, but I knew,

she been crying
along day.."


Ruth di kusen jendela kamar saya

Tiba-tiba Ruth muncul di kamar saya. Tanpa sms, tanpa email, tanpa surat atau apapun sebelumnya. Saya terkejut, tapi tetap menyambutnya dengan hangat. Saya merasa, sebagai, perempuan, Ruth selalu punya beban yang tak bisa ia hadapi sendirian.

Kemungkinan besar Ruth datang untuk bercerita, soal betapa heningnya hari-hari yang

Tuesday, March 6, 2012

Sebuah Siang di Pinggiran Kabupaten Bandung

Sayangnya jalan ini tidak sebersih yang diharapkan, meski viewnya bagus :P


Akarkering yang merambat di jaring






 Jalan Kita Masih Panjang, Bapak!
























Awan acak-acakan? Oke. Bangunan acak-acakan? Emmmm..













Dan Tukang Ojek yang menawar saya jasanyapun meninggalkan saya di jembatan atas Tol :p












Saya ga tau ini gunung apa, -_______- Mungkin Manglayang? Bagi saya semua gunung sama saja






Saya percaya setiap kota---atau kabupaten--punya sisi yang cantik. Saya suka Kabupaten Bandung. :)