Sunday, December 30, 2012

Deleted Camp KPI 2011 dan Lainnyah



Rencana kemping kelas gagal sudah; cuaca buruk, yang excited cuma 6 orang, ga dapet izin dari mamah dan canubi. Lengkap deh. Mereka lebih milih saya buat ikutan acara museum. Iya sih, saya juga excited sama acara museum itu, tapi… Rasanya kangen banget tidur di alam bebas.

Apa saya musti mengendap-ngendap naik Manglayang?
Yaaaah. Tentu aja enggaklah. Saya masih waras (waras apa takut? Beda tipis!), lagi pula ternyata, tadi siang Ridho, temen sekelas saya yang turut menggagas kemping itu ngsms kalo cuaca buruk, dst, dst. Yasudah. Fix. Memang gak jadi.
Akhirnya dalam bis damri siang ini, pada sarung-sarung jok bertuliskan “Aku Cinta Indonesia” warna biru, saya berbisik: It’s time to say Hallo Museuuuuum! Gonna back to you after that last Friday.

Wednesday, December 26, 2012

Saya, Aku, Gue dan Rentetannya

Saya kadang-kadang suka bikin nama lain untuk panggilan orang yang bikin saya tertarik. Tujuannya? Biar mereka merasa spesial. Mungkin ini cara mereka bikin saya merasa spesial juga: ngasih nama panggilan balik. Tututlah, Raratlah, Ratratlah..
-________-

Tapi gapapalah ya. Saya lebih suka nrima ketimbang teriak: "Ih jangan manggil aku gitu," karena saya udah capek. Dan saya ga tahan lagi. Dan saya udah ga mau ribet. Dan kita putus aja.
Bentar! Apa sih ini? -__________-

Saya sendiri sih lebih suka menempatkan sesuai keadaan, termasuk dalam memanggil diri saya sendiri. Ada saat-saat saya suka bilang "saya", ada juga saat-saat "aku", pun saat-saat jadi "gue".
Tapi biasanya ga ribet begitu. Mengalir dengan sendirinya aja.

Kalo kamu?
:)

Wednesday, December 19, 2012

Stalking dan Socmed: Sakit yang Menjadi Candu



Baiklah.
Saya akan bikin pengakuan kalau selama ini saya suka nyetalkerin beberapa orang di beberapa socmed.
Bukan tanpa alasan ya,
kebanyakan mereka saya stalkerin karena tulisannya bagus dan bikin
saya lebih ngeh sama dunia di balik jendela,
yang gak pernah saya kaji ada apa
di baliknya.



Dimulai dari Facebook

Akun Facebook saya dibikin sekitar tahun 2008, waktu saya masih SMP kelas 3. Saya tau jejaring ini dari seorang teman yang saya kenal di Friendster, Ka Yusuf namanya. Saya gak tau apa Ka Yusuf ini masih jadi teman saya di Facebook atau engga, soalnya saya pernah beberapa kali melakukan pembersihkan akun bernamakan ‘alay’ dari friendlist saya (hehehe).  Ya sudahlah ya, ga penting.

Sore Kemarin dan Menangis

"Nangis aja lagi. Aku juga suka nangis ko.."

Kalimat itu saya ucapkan kemarin sore, pas jam segini banget, seusai kertas ujian PMDI dibungkus rapih lalu dibawa pengawas entah kemana. Kalimat itu buat teman saya, yang pas hujan kemarin, di matanya menggenang air yang lama gak tumpah juga. Saya rasa, gak apa-apa kalo dia mau menangis. Jadi saya bilang gitu, sama dia.

Ujungnya tertebak, air matanya tumpah juga.Dia bener-bener menangis, di koridor kelas. Sampai sekarang saya gak tau jelas dia kenapa dan apa sebab dia nekat nangis di muka umum. Prediksi saya, dia nangis karena pacarnya. Kemungkinannya 60%, meski dia tetap bungkam dan ga cerita apa-apa. Lalu saya? Akhirnya cuma menemani dia menangis. Itu saja.

Di tengah sesegukannya, banyak teman lain yang datang, menepuk pundaknya dan bilang
"Udah, udah.. Jangan nangis.". 
Mereka, teman-teman yang lewat, menepuk pundak teman saya dan bilang "jangan nangis" sedikit saya marahi."Gak apa-apa nangis. Siapa tau bikin tenang," imbuh saya sambil melihat ke langit yang hujannya tak reda juga.

Si teman-teman yang datang, menepuk dan bilang jangan nangis lalu pergi ini, kebanyakan orang yang pengertian, makanya mereka ga protes lagi setelah saya bilang begitu. Mungkin mereka setuju, menangis bisa meringankan dan bikin hati agak tenang. Tentu saja meski iya, menangis tak bikin masalah selesai dan bikin hidung kita merah. Ituu, sebenarnya adalah cerita lain.

Saya, sesudah agak lama menemani tangisnya, dengan rasa sok tahu akhirnya memutuskan bicara:
"Aku gak tau ya, kamu nangis karena apa. Tapi kalo karena dia, menurut aku, kamu harus yakin kalo dia (aku sebut nama pacarnya) itu orang baik."

Dia, teman saya itu, menoleh ke saya dan tersenyum sini, terus dia bilang,
"Orang baik ga bakal biarin ceweknya nangis."

"Lho? Justru laki-laki baik membiarkan ceweknya nangis. Nangis itu kan proses. Proses nerima rasa sakit biar kebal, proses supaya kita lebih kuat."

Teman saya diam, dia mengalihkan pandangannya, saya juga, tak lagi memandang dia.

"Nangis ada biar terasa adanya ketawa yang jadi simbol bahagia. Sama kayak yang jahat  ada biar yang baik itu terasa," tambah saya.
Penambahan ini, justru bukan saya tujukan pada teman saya, meski dia mendengarkan, tapi lebih saya tekankan pada diri saya sendiri, meyakinkan diri saya sendiri.

Tapi akhirnya, teman saya itu tersenyum, entah turut menghibur saya yang malah larut dengan diri saya sendiri, atau entah dia setuju.

Monday, December 17, 2012

#1stDay UAS


Hari ini UAS pertama. Mata kuliah yang diujikan cuma 2: Bahasa Arab dan PMDI. Cukup menantang bagi saya yang gak berbasis kuat di bidang keislaman.
Fyuuuuuuuuuuuuh..

UAS Bahasa Arab dimulai jam 10.30, tepat. Pengawasnya dosen Etika Dakwah saya, namanya Hajir. Orangnya baik, ramah juga, meski agak slow kalo lagi ngajar. Hehe. (big Piece of Peace, Pak). Nah, sebelum bicara UASnya, saya bicarain Pak Hajir dulu ya. Tapi ini bukan ghibah. Tolong dicatat, tolong.

Nah, Pak Hajir, waktu ngasih absen kehadiran UAS, nampak memandang saya dan kartu ujian saya agak lama, terus beliau bilang,

Wednesday, December 5, 2012

Anger and Stranger!

Saya lupa harinya, tapi waktu itu sore-sore dan saya mampir ke sekre. Gak terlalu banyak orang. Seinget saya, cuma Ka Salman, Ka Nira, Ojan sama seorang laki-laki berkacamata yang saya gak tau namanya. Lelaki ini seringkali saya lihat di sekre, sekitar sebulan terakhir. Saya gak tau kepentingan dia apa dan dia itu temennya siapa sampe sering ada di sekre begitu. (Sebelum saya lanjut, tolong jangan berpikir macam-macam dulu soal lelaki ini. Saya membicarakannya bukan karena saya tertarik dsb.)

Jadi kembali ke sore itu, Ojan, mantan PU saya yang berjenggot lagi panik karena kunci motornya hilang, padahal dia lagi buru-buru. Saya sebenarnya kasian juga dan ikut nyari. Tapi ditengah pencarian kami, Ojan berpikir kejauhan: ada orang yang

Saturday, November 24, 2012

Sakit yang Menjalar ke Paru-paru

Perasaan saya hari ini agak tenang. Apa saya sudah merelakan semua yang terjadi dan memilih menikmatinya?
Ah, tentu saja belum. Saya ga begitu menerima kenyataan, tapi bukan berarti hari ini saya ga merasa agak tenang ya? Emosi saya bisa redup seiring jalannya waktu ko.

Tapi telepon dia jam 5 sore ini bikin saya agak bergetar, meski gak sampe nangis. (Saya sendiri aneh kenapa saya ga nangis. Biasanya begitu hal semacam ini terjadi saya minimal nangis meski bentar atau air matanya dikit. Apa ini artinya saya sudah lebih kuat? Atau saya lebih bebal? Atau saya sudah tidak peka lagi hatinya? Saya sendiri engga tau.)

Kalo bicara sakit, ya jelas sakit. Rasanya seperti bener-bener punya paru-paru. Rasa sakit itu merambat di paru-paru saya, jadi keberadaan si paru-paru saya ini bener-bener kerasa.


Apa nanti saya bisa sembuh? Apa nanti Allah akan memberi saya pengganti? Atau Allah mengembalikan yang saya miliki sebelum telpon ini?

Saya sama sekali gagal menerawang masa depan. Ga ada petunjuk satupun.

Sunday, November 11, 2012

Pameran Gerakan Non Blok :D

Sambil nunggu pemutaran Sang Perintis yang dibintangi Lasut dan Soenoe,
saya iseng ke Pameran Gerakan Non Blok.
Ini sedikit jepretannya.

Konsep timeline dari awal hingga GNB sekarang. Keren banget. Lengkap nempel di dinding.


Tembok timeline ini panjang dan lengkap banget dari hari ke hari.
Karena pemberkasan Indonesia kurang baik, katanya data ini dikumpulkan dari

Saturday, November 10, 2012

Kelas Menulis Pak Budhiyana

Jadi hari ini ada kelas menulisnya Pak Budhiyana di Museum Asia Afrika, soal Jurnalisme Damai. Keren banget meski saya telat datang. Pak Budhiyana hari ini kelihatan lebih santai; kaos biru laut, jeans, zipper coklat sama sepatu coklat yang santai juga. Terakhir saya ketemu dia, dia lagi pake stelan gitu. Haha :)
Kelihatan lucu sih, sedikit. Soalnya keseringan liat dia pake rompi yang banyak sakunya. Rompi khas wartawan gitu.

Pak Budhiyana gak cuma ngasih pemikiran-pemikirannya Lynch, Goldrick sama Om Johan Galtung di kelasnya, tapi juga berbagi cerita trauma wartawan yang dikirim jadi Peace Journalist dan War Journalist. Tapi sebelum ngobrolin trauma, bahas dikit dulu soal Peace Journalist atau War Journalist ya. :))

Friday, November 9, 2012

I Love Friday Because Its Near with Weekend. I Love Weekend Because Its Near with Monday and Monday is My Favorit Hell :p

It was week ago at Rifa's room, I started falling in love with acoustic version of Linkin Park's New Divide. :)
Thats so nice like brand of sausage. (God please..)

New Divide Acoustic Person
by Girl who have beautiful sound (cz it is and Idk her name)

I remembered black skies the lightning all around me
I remembered each flash as time began to blur
Like a startling sign that fate had finally found me
And your voice was all I heard that I get what I deserve

So give me reason to prove me wrong to wash this memory clean
Let the floods cross the distance in your eyes
Give me reason to fill this hole, connect this space between
Let it be enough to reach the truth that lies
Across this new divide


There was nothing inside  The memories left abandoned
There was nowhere to hide
The ashes fell like snow
And the ground caved in between where we were standing
And
your voice was all I heard that I get what I deserve

In every loss in every lie. In every truth that you deny
And each regret and each goodbye was a mistake too great to hide
And your voice was all I heard that I get what I deserve

When I'm listening this song, I remember my bench-mate at first semester. Her name is Wardah. She is married and staying at her town now. I remember, once upon a time Wardah told me that she was so appreciating every Friday by said; "THANKS GOD, ITS FRIDAY!"
I remember Wardah and her Friday's thankful because I realize that today is Friday.


Of course I dont late to remember today is Friday. I meannn... It's 8.00 PM now :) It's still Friday and let's scream together: "THANKS GOD, IT'S FRIDAAAAAY.."

Im alone at home after this tired day. I actually need to go to top roof to dry my clothes but Im such in worry theres a bad ghost there. I dont like being alone, it makes me thinking someting.. Something bad. -____-
Like a ghost, bugs, rats.. Tiger, snake, eagle and so many more -____________-

Im gonna watch all programs of  @KompasTV tonite. Because I stay at that channel from 6PM and feel so addicted. Lets underlined it: Lukman Sardi is on TV, on @KompasTV 2 hour ago :D and how lucky I am because I watch hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiimmm (I watch him lose by Elementary student -___-)

1 hour ago I watched Spice of Life, its kind of cooking program on @KompasTV. The guest star is chef from Anatolia, Turkce. It makes me remember my language program. I pass the classes for so many times -_-
That's not good. (Really sorry and peaceful greeting to my Cecep Abi, youre the beeeeest Turkce Language Teacher ever, really :D )

Well, I have some promises for tomorrow, that means I can just sit, surf and watch TV tomorrow. But I know that people shouldnt have a lot of leisure time. It can makes some boring, thinking something bad and anything which is not good.
People have to be productive, so I try to be like that, as productive as I can.
:)

Well, see you tomorrow, fellows. Remember, miracle never comes by itself :D



Monday, November 5, 2012

Mungkin Karena Sudah Terlalu Lama

Mungkin karena sudah terlalu lama cerita tak diperlihatkan pada dunia,
mungkin karena sudah terlalu lama yang sebenarnya itu disimpan di balik dada,
mungkin karena sudah terlalu lama, jangan ditahan lagi ya?
:
tidak ada yang paling mengenal ceritanya
kecuali Tuhan, dia dan aku.


Tiba-tiba saya kangen, pada blog saya. Saya tahu banyak sarang laba-laba di sini. Tapi sarang laba-laba selalu bisa dibersihkan kan? Ayo ambil kemoceng dan mulai posting lagi.
:))

Wednesday, September 19, 2012

Dan

Dan kamu bilang kamu mencintai tante itu karena kalian berdekatan
dan kamu pergi sebelum aku sempat memohon lebih banyak lagi
dan aku bilang kamu perempuan
dan aku bilang perempuan tak boleh mencintai sesamanya
dan kamu bilang tak apa
dan kamu bilang kamu bisa berubah
dan kamu bilang kamu mau jadi laki-laki
dan aku bersikukuh kalau aku bisa jadi lelaki untukmu
dan kamu bilang kamu tak mau
tapi aku kangen,
dan aku kangen.
dan aku kangen, tak peduli berapa dan lagi sesudah rentetan itu.

Friday, June 22, 2012

How to Make Chicken Bread :D

 Im going to tell you how to make Chicken Bread.
:D


First you have to ensure yourself than you have chicken,

Chicken is terribly like this: clean, fresh and halal :p


Boil all of chicken before you make it chicken fillet.

Boil it, yeah! :D

While waiting,

Thursday, March 15, 2012

Kelurahan dan KTP

Ini kesekian kalinya saya kembali ke kantor kelurahan yang sama cuma buat nagihin KTP saya yang hampir setahun ga jadi-jadi :(

Plis, Bapak! KTP saya manaaa? #nangis

Saya merasa ada yang salah sama Kelurahan ini. Entah itu managementnya atau entah pegawainya yang kurang telaten.

Tapi satu hal yang saya yakin ini ironi buat saya adalah soal pegawai.
Bayangkan ya, kaka. Pegawai kelurahan itu tulisannya kayak stenografi, baca tulisan beliau sendiri di buku data aja beliau kewalahan dan minta tolong bacain sama saya. :(
Pegawai yang satu ini juga, sepertinya sudah agak tidak sehat karena faktor usia. Dan saya agak kasihan membayangkan beliau duduk seharian dan menerima omelan orang-orang semacam saya :(

Duh! Nurani saya berontak. Tapi saya juga kesel KTP saya ga jadi-jadi. #nangis

Saya berpikiran kenapa juga bapak pegawai itu gak diganti yang lebih produktif saja. Toh bapak itu juga PNS--beliau punya NIP, dia masih tetep dapat gaji untuk menghidupi keluarganya--kalo dia punya keluarga.

Jadi semuanya enak bukan? Bapaknya bisa istirahat, kerja kelurahan tetap produktif, keluarganya Bapak itu tetap bisa makan, dan orang yang datang ke kelurahan ga perlu teriak-teriak untuk sekedar ngucapin data diri mereka atau berkomunikasi sama pegawai yang jaga. :)


Mungkin beberapa minggu lagi saya akan kembali kesini dan nagih KTP saya sembari berharap: bapak itu sudah diganti.


Wednesday, March 14, 2012

Ruth's Accident








Jam 3 dini hari, Ejja mendapat sms dari Ruth soal kecelakaannya. Dada Ejja mendadak sakit. Rasanya hari ini juga Ejja mau nekat saja pergi ke kotanya. Ejja cukup besar untuk pergi sendirian, dan orang-orang harusnya mulai menyadari itu. Sayangnya rencana Ejjaa tak dapat restu dari siapa-siapa, jadi tabungan yang sudah Ejja ambil jadi menumpuk tak jelas begitu saja.

Kecelakaan bagi Ejja adalah hal yang traumatis. Lazimnya begitu. Kerennya Ruth punya pikiran yang berbeda dengan Ejja. Ejja rasa, Ruth selalu punya cara jitu untuk menenangkan dirinya, bahkan orang-orang di sekitarnya.






Me & Ruth A day before Rut gets the accident


Tuesday, March 13, 2012

Ruth when She's getting Better



Hiding face 










A Shy Smile 









Back Hiding and Peep Your Face  









Well, She needs you to see Her clearly :)




Monday, March 12, 2012

An Evening When She Came




"I found her in my room that evening.
The unpredictable present.
It was so suprising
for me.

She stood up by the closed window.
I couldn't see her face, but I knew,

she been crying
along day.."


Ruth di kusen jendela kamar saya

Tiba-tiba Ruth muncul di kamar saya. Tanpa sms, tanpa email, tanpa surat atau apapun sebelumnya. Saya terkejut, tapi tetap menyambutnya dengan hangat. Saya merasa, sebagai, perempuan, Ruth selalu punya beban yang tak bisa ia hadapi sendirian.

Kemungkinan besar Ruth datang untuk bercerita, soal betapa heningnya hari-hari yang

Tuesday, March 6, 2012

Sebuah Siang di Pinggiran Kabupaten Bandung

Sayangnya jalan ini tidak sebersih yang diharapkan, meski viewnya bagus :P


Akarkering yang merambat di jaring






 Jalan Kita Masih Panjang, Bapak!
























Awan acak-acakan? Oke. Bangunan acak-acakan? Emmmm..













Dan Tukang Ojek yang menawar saya jasanyapun meninggalkan saya di jembatan atas Tol :p












Saya ga tau ini gunung apa, -_______- Mungkin Manglayang? Bagi saya semua gunung sama saja






Saya percaya setiap kota---atau kabupaten--punya sisi yang cantik. Saya suka Kabupaten Bandung. :)

Wednesday, February 29, 2012

Ketika Sekre Beristighfar

Hari ini saya ke sekre Suaka dengan sejuta cinta di rongga dada. (Halaaahh..)
Rencananya akan ada diskusi rutin yang dilaksanakan mingguan. Suaka sepakat untuk melaksanakannya hari Rabu. Entah kenapa. Tapi mungkin karena Rabu adalah hari tengah bagi weekdays. Jadi Rabu harus digeluti, tidak boleh disia-siakan dengan berpikir yang tak perlu. Mungkin.




Sesampainya di sekre, saya mendapati beberapa manusia. Semuanya lelaki dan semuanya sedang merokok. Memang ada juga beberapa yang terlihat hemaprodit. Tapi tak apa, mungkin karena mereka merokok, akan saya golongkan saja mereka jadi lelaki. (Siapapun boleh bilang saya kaku soal gender, tapi bagi saya, perempuan itu tetap tidak merokok).

Melihat asap yang mengepul, saya urung masuk dan hanya ber-say hi! ria, kemudian memilih duduk di luar saja.

Sunday, February 26, 2012

It's Been Along Time

Sore ini, saya tiba-tiba dipanggil (lagi) dengan sebutan "bocah". Fortunately, ini bukan karena saya menunjukan sisi kekanakan saya pada orang yang memanggil saya dengan sebutan demikian. Lantas? Ini terlebih karena orang yang memanggil saya ini, memang saya panggil "Om". Pantas bukan? Seorang Om dan seorang kemenakan yang dipanggil "bocah". :D

Tentang panggilan "bocah" ini pernah seseorang labeli pada saya, sejak saya berseragam abu sampai beberapa saat sebelum saya menanggalkan seragam abu itu untuk selamanya. Lucu memang, mengingat umur saya dan orang ini hanya terpaut 20 bulan saja. Saya memanggilnya "Kaka"--tanpa huruf "K" dibelakang. Panggilan biasa pada orang yang lebih tua. Tapi di antara kakak-kakak lainnya, kakak yang satu inilah yang saya rasa paling spesial. Kenapa? Kaka banyak mengajarkan saya hampir soal segalanya yang saya butuhkan, untuk menjadi lebih dewasa, atau lebih muslimah. Dan hebatnya, hubungan adik-kakak saya dan Kaka tidak sama seperti saya dan kakak-kakak lainnya: apa lagi kalo bukan yang berhubungan dengan sensitifnya cinta anak belia, yang hinggap dan terbang sesukanya.:)

Hahahaha :)


Ejja's Postcard to Winnie

"Karena kamu hanya punya dua kemungkinan,
setelah melepaskan aku sebagai teman dan memulainya dengan orang lain.
Pertama, kamu memulai dan menjalaninya dengan baik, sehingga ia,
teman barumu itu tidak kamu tinggalkan
seperti aku.
Kedua, kamu melakukan kesalahan yang sama, dan kehilangan dia
setelah kehilangan aku.
Terserah kamu."



Friday, February 24, 2012

Hari Ini Berat Banget, Kaka..


Akhir-akhir ini jam tidur saya agak gak asik. Biasanya berjam-jam saya hanya guling-guling, baca sambil tiduran, membuat beragam ukuran origami, baca-baca posting fiksi mini di salah satu grup fesbuk, atau melamun-lamun di depan cermin. Ini tidak baik. Saya tau itu. Salahnya, saya tidak tau cara menghindari atau mengenyahkannya dari malam-malam yang saya rasa panjang melintang menuju pagi.
Pun untuk tidur siang, faktor ketidakbiasaan sama jadwal kuliah ditambah rengrengannya membuat saya, rasanya, tak punya waktu. Mungkin hari Minggu atau Sabtu, baru saya punya waktu luang untuk tidur atau sekedar leha-leha di siang hari.

Hebatnya, siang ini saya tidur siang. Entah kelelahan di minggu ini atau apa, tidur saya nyenyak sekali. Hari ini memang libur. Mata kuliah Tasawuf dan Bahasa Arab resmi sudah pindah jadwal ke hari Senin dan Selasa. Tidur siang saya yang nyenyak pun lancar terlaksana.

Hingga ponsel saya berdering, Skipalong-nya Lenka mengalun, mengusik tidur saya. Saya terbangun. Tergagap menatap layar ponsel dan buru-buru mengatur suara. Seorang yang penting dari jurusan saya menelepon, mengatakan kalau surat kerjasama, permohonan sambutan dan proposal harus siap sebelum jam 2. Untuk konsolidasi dengan rektor, katanya. Saya kaget dan sedikit kelimpungan. Jam 2? Ini jam 1.36, Beliau bilang jam 2?? Akhirnya saya menjelaskan kalau printer rumah saya cuma hitam-putih dan rumah saya jauh dari tukang print. Tapi nampaknya beliau tidak mau tau. Ah, baiklah, semacam profesionalisme, mungkin ya. 

Setelah telpon ditutup, saya langsung menuruni tangga, menyalakan komputer, mengedit beberapa kata dari surat dan proposal yang harus difit ulang karena ada tambahan dan berpakaian sekenanya. Beres dari itu saya langsung menuju kampus, di atas motor, rusuh, saya melihat jam. Jam 1.56! Saya stres bukan main.

Sesampainya di kampus, saya memasuki tempat print tedekat dan mengeprint beberapa surat, juga proposal yang dipesan. Saya ingat jelas bahwa saya hanya membawa 19.000 saja, karena saya pikir itu akan cukup untuk hal yang satu ini. Sialnya, Segala rentetan ini berharga 19.300. Kurang 300 rupiah! MasyaAllah, saya menyesal meninggalkan dompet di kamar. Akhirnya dengan maaf berulang-ulang, saya izin mengambil uang dulu sama si pemilik tempat print. Wajah saya, yang selepas tidur siang itu hanya saya basuh dengan segayung air, entah bagaimana rupanya. Malu, capek, kumal, kucel, ah! Tidak nyeni sekali.

Dengan langkah terburu saya meninggalkan tempat print dan menuju rektorat di bawah matahari yang panas. Jantung saya berdegup tak karuan sambil berharap dana dari rektorat cair, biar kepanitiann ini lebih lenggang kalau melangkah. Saya mengirim beberapa sms ke orang penting yang tadi menelepon saya, tak ada balasan. Dengan gamang saya duduk di taman rektorat yang sudah kurang asri itu, sendirian.

Beberapa menit berlalu, orang penting itu turun dari tangga, bersamaan dengan itu saya melihat ketua pelaksana pelatihan ini menaiki tangga. Orang penting itu memegang amplop. Tersenyum penuh arti pada saya dan sang ketua. Sang ketua membalas senyumnya. Sedang saya cuma mengerutkan kening: BAGAIMANA BISA DANANYA CAIR SEDANG SURAT DAN PROPOSALNYA MASIH SAYA PEGANG ERAT DI TANGAN SAYA?

Saya bertanya penuh curiga dan sang ketua cuma bilang: "Ini diplomasi,"

Hah? Tampar saja saya sekalian. Saya membela administrasi mati-matian, tapi dengan birokrasi dan diplomasi yang kurang ajar, administrasi jadi sia-sia. Ini instansi kan? Ini organisasi kan? Ini kepanitiaan kan? Tiba-tiba saya jadi ragu. Emosi saya menggelegak. Rasanya siang ini makin panas.

Sesudah perdebatan yang tidak terlalu penting di fesbuk, dengan senior saya perihal ini, saya menemukan gambar yang cukup menenangkan dari Waves of Gratitude.


Move on dari keruwetan ini. Biar saja idealisme saya hanyut, atau hancur seperti kacang polong rebus.
Well, hari ini berat banget, kaka. Padahal saya sudah pake pesawat sederhana buat meringankannya. >,<

Thursday, February 23, 2012

Life Locked Me Out



Hari ini saya menjemput Tuwi di sekolahnya. Sekitar 30 menit menunggu, siswi kelas 2 SD berambut pendek itu meneriakan nama saya dari seberang parkiran, “Mbak atuuuu..” teriaknya lantang. Beberapa orang menoleh, sedang saya cuma menepuk jidat. Dasar anak kecil, batin saya.
Tuwi itu anak yang lucu, cerdas juga. Tingginya mungkin 1 meter, atau lebih. Kakak dari saudara kembar ini, aslinya bernama Trully Shafwa Winarno. Dipanggil Tuwi, atau Kakak Tuwi karena dia yang menginginkan dipanggil begitu.

Sepulang menjemput Tuwi, saya mampir cukup lama di rumahnya. Lalu sekitar jam 4, saya pulang. Baru sampai di Cinunuk, saya menerima SMS dari nomor tak dikenal: “Ratu keluar rumah dong,” SMS ini cukup membuat saya kaget. Saya membalas 2 kali, soal siapa dan memberitahukan kalau saya masih di jalan. Tak ada balasan. Akhirnya saya memasukan ponsel saya ke dalam tas karena sore itu mulai hujan.

Beberapa menit kemudian, Ka Godi, kaka senior saya di Suaka, mengsms saya, isinya tentang ajakan mampir ke Podomoro, sebuah kedai dari ayaman dekat jalan Cilengkrang. Ka Godi juga bilang, di sana banyak anak-anak. Sayangnya hari itu saya harus mengangkat jemuran, memasak nasi buat makan malam, juga mengeringkan diri saya yang basah kehujanan. Saya membalasnya dengan tidak bisa.
Kira-kira 100M dari rumah saya, ponsel saya berdering lagi, nomor Ka Godi memanggil. Saya menekan answer button dan mendengar suara Teh Nirra, kaka senior saya di Suaka juga, bicara di seberang sana. Isinya sama, ke Podomoro sekarang. Akhirnya, sesampai di depan rumah, saya malah melewatinya dan melanjutkan perjalanan ke Podomoro yang jaraknya mungkin sekitas 3 atau 4 KM.

Sesampainya di sana, cardigan dan kaos helter neck saya sedikit kuyup. Kaos kaki, sepatu dan rok saya juga sama, bedanya hanya mereka punya bercak-bercak dari lumpur di jalan. Begitu meminta maaf keterlambatan, duduk dan menatapi mangkuk-mangkuk kosong, saya langsung dipesankan es campur dan merasa kebingungan. Podomoro tidak punya minuman hangat. Hari yang cantik, batin saya.
Akhirnya, kami ngobrol-ngobrol kesana kemari, soal film Korea—yang saya kurang mengerti, yang sedang diputar di TV kedai itu, soal bilingual school, soal ayah Ka Godi, soal kacamata optik dan rengrengannya, soal tipe perempuannya Salman dan Ka Godi, pokoknya kesana kemari sekali.

Menjelang maghrib, saya pulang. Dan membekam diri saya selama beberapa saat di kamar tanpa menyalakan lampu. Saya menarik selimut sampai kepala, dingin dari kaos saya yang belum kering menyelinap. Tapi saya sedang merasa dekat sekali dengan kesepian, jadi saya biarkan. Dalam kondisi kedekatan dengan rasa sepi, saya tiba-tiba teringat percakapan saya dengan seorang teman, Sansan namanya.

Pic from Tumblr
“Ah, bukannya kamu juga kadang-kadang suka pengen sendirian ya, Ra?”
“Engga ko. Kalo aku lagi sendirian atau menghindar dari ramai, sebenarnya itu bukan mau aku,” bantah saya.

Kira-kira begitulah percakapannya. Saya tak pernah benar-benar mau sendirian, sebelumnya. Tapi menjelang maghrib ini saya benar-benar ingin mendekati kesepian, saling menyapa dengannya dan bicara kenapa saya dan sepi ucapkali berjumpa saat saya tak ingin. Tapi rupa-rupanya saat ini si sepi sedang tak enak badan dan kepingin istirahat tanpa cakap. Jadi saya meninggalkan kamar dan mengganti baju basah saya lekas-lekas.

Adzan menggema, sebelum wudlu saya sempat mengirim pesan pada lelaki yang ada bunga matahari di matanya: “Maghriban dulu. Pulang jam berapa hari ini? =)” Tidak ada jawaban. Akhir-akhir ini selalu begitu. Sepi-sepi saja. Mungkin inilah alasan kenapa sore ini saya mendekati sepi, mencoba mengakrabinya, juga memulai percakapan yang belasan tahun tidak saya inginkan. Mungkin, beberapa saat ke depan saya memang harus bersahabat dengan sepi, menjalin hubungan yang romantis biar saya bahagia meski berkubang di dalamnya. =)


Monday, February 20, 2012

Passion of Writing!



Im so exciting with writing, lately. Especially for today. People may call it as Passion of Writing--or Writing Passion? I don't any longer care about it. :P

Based what happens, happened and happening with me, Passion of Writing is something like believe in God. Sometimes low, and sometimes so high and grows fast. All we need just find way to keep it high. Like believe in God, Passion of Writing makes our brain and heart lighten :D
Ask me why? Because in this case, we'll have something to expose our burdens, make them relax and finally, feel so light.

I realize that my skill on writing is so bad and my idea is so usual. And I get a trouble to finish what I've begun. I forget all ending of my fiction stories, Im so shy to publish t so people can read it, I .. Get a hard way to find my own self. Ah.. And yeah! Life must go on, I stop means I leave.

By the way, I've found a good picture on Facebook. :)

 
The Pis is from Here

Well, I passed a busy day. A lecturing, pushed me down. There're so many tasks fly around my head. Huft.
Tonite, I'll sleep late because my Arabic Language's Tasks. It's so hard even Riza do much more than me.
Maybe tonite, I can't sleep cause I can't wait for my presentation tomorrow. That will be great!
*great is the fascinating moment you make a presentation with arabic language >.<

It's late nite. Im on kidding when told you that I can't sleep cz wating. Im hard sleepy now and really wanna go bed.
So see you, fellows. Im going to sleep now :)

An Old Movie, Promises and Literature Rubric


Guess what happens today?

I woke up this morning and realized I was sleeping on sofa during the nite. I remember the old movie I wanted to watch last nite and get a hurt. That was a movie I wanted to watch since last week. How could I pass it?
I have received a permittion to sleep late last nite and I pass that movie? Rrrr...>.<

The Old Film's Poster is from here

Okay, forget the movie. It's an old one, and Canubi encourages me to buy the CD or just rent that one. So what? I have no problem about this anymore. -______-"





Well, let's talk about the girl today. :)
The girl today is Faridah Nuril Bayani.--Her nick name is Farfaaar :D

Farfar is a girl in the same organization I've joined. She's smart and have a cute cheeks. (Hohoho). She's about 17 and studying at a good Senior High School in Bandung.

This morning, I've received a message from her. She asked for my leisure time on Saturday, and propose me to be a informant on her old Junior High School's event. I replied, yes and the another promise has created. Ah!
 Promise..
Can I?

Im so worry with promise, it gives me a lotta traumatic moments -____-"

Need sample?
I break my promise to join my little sisters-brothers whose actually have grown up on their event at school, today.
That's a bad thing. I hate starting my day to do a bad thing. :(

But, well, I hope this promise can be pay as good as what I hope.




And still in this morning, I've known that I get a responsibility to handle Literature Rubric.
I mean, who'll write for me? I have none!

Well, Im hopin' someone likes angel come and brings me anything with something that include the literature inside.
Aamiin.



P.S:
Those words maybe contain unusual grammar or a fault on it, I'm in serious learning to write in English well. So please tell me wherever you find that. :)
Thanks. :D

Thursday, February 16, 2012

Apologi dan Cerita Tentang PRD

Hallo, fellows! :D 

Sore yang asyik setelah melewati siang yang panas. Beberapa menit yang lalu saya ada di balkon, sama se-mug penuh teh pahit hangat, duduk di kursi bambu yang warnanya udah ga cantik lagi diserap cuaca dan membayangkan dia--si canubi`ʃƪ)  tentang kenapa dia mirip bala-bala, kenapa dia bisa tau hampir segala hal yang saya ingin tau, tentang kenapa dia selalu punya kejutan aneh-aneh yang menyenangkan, tentang kenapa bisa ada bunga matahari di kedua matanya, ya.. Begitulah. Canubi ga pernah berhenti jadi pertanyaan sengit selama ini.
Jadi aja bicarain canubi teruus >,< Ah!

By the way, fellows, siang tadi, saya membunuh waktu di PRD. FYI, PRD itu ruang perpustakaan referensi dosen. Berdasarkan namanya, ruangan perpustakaan ini memang dibikin untuk referensi dosen. Dengan kata lain, mahasiswa ya ga berhak ada di sana.
Tapi nyatanya banyak mahasiswa yang nyari tugas disana. Mulanya, untuk saya, adanya mahasiswa di PRD itu rada kontroversial juga mengingat nilai guna dari itu perpus yang diperuntukan untuk dosen. Lucunya, pengurus

Wednesday, February 15, 2012

Hari Ini Aku Bolos Diskusi Suaka, Kakaks..

Hari ini aku bolos diskusi Suaka, kaka! Aku ga suka bolosss. :(
Ini gara-gara pelatihan jurnalistik yang berkasnya berjubeeel itu. Tadi kami maketin banyak paket yang mau disebar ke sekolah se-Garut. Masya Allah sekalilaahh..

Soal pembolosan diskusi Suaka, aku makin merasa jadi anak magang yang terhinakan. (Oo.. God, please.. >,<)
Kenapaaaaa?
Sebabnya ada dua..
Satu, aku gak pernah sekalipuuuuun ngirim berita online meski bahasannya aku dapet banyak. Aku ga ada ghirah nulis kalo ga kepepet -_- 


Omong-omong soal nulis, Kaka Dani sms aku waktu aku lagi di kelas. Dia bilang, anak HMJ mau ngadain pendataan minat. Jadi kelas  ga boleh bubar dulu.
Setelah beberapa anak HMJ masuk, mereka nyuruh kami nulis nama, alamat email, nomor telpon sama minat kita.
Pilih satu diantara ini:
  • Public Speaking: bahasa anak UIN-nya "Khitobah".
  • Writing: bahasa anak UIN-nya "Kitabah"
  • Radio, Films and Television Broadcasting: bahasa anak UIN-nya "I'lam"
Dan waktu Orientasi Jurusan kemarin, aku milih nulis. Tapi hari ini, aku milih broadcasting. Ga istiqamah juga sih. Tapi gimana.. Aku udah males nulis :(
Dilematis sih, apalagi sekarang aku pengen banget jadi wartawan. Yaa.. Seenggaknya wartawan kampuslah. Tapi dengan semangat aku yang suram dalam kepenulisan...

Aku jadi gak yakin kalo aku bakal beneran pegang kartu pers. :(

Apa jadinya wartawan tanpa menulis???

Hupp* Baiklah, balik ke yang tadi, alasan kedua aku kenapa aku bilang aku adalah anak magang yang terhinakan adalaaah...

Ini, aku ga diskusi mingguan. Meski cuma ga dateng sekali, tapi... aku merasa lengkap terhinaaaa. Hiks!
>,<


Wartawan tanpa nulis, tanpa tukar pikiran juga. Huuuuft sekali.

Aku jadi kepikiran berenti punya cita-cita wartawan deh. Aku ngerasa cuma punya idealisme tanpa aksi..
Aku ga mau jadi pemegang kartu pers tapi kualitas dalam diri aku aja masih aku pertanyakan.
Aku balik lagi aja ke dunia yang dulu, yang imajinatif, yang kalimatnya fiktif, yang jarang berdasarkan data, yang semaunya aku aja.



Hallo, the another dream list, say welcome to me..

Monday, February 13, 2012

Strawberry!


Pic by me, take near balcony - 13.14, Feb 13 2012
"Terima kasih untuk sekotak stroberi tadi pagi. Kamu baik sekali. Aku tau kamu pasti mengelak jika aku bilang tak usah repot-repot. Tapi jauh dalam keinginanku, aku tetap akan berkata demikian."

Friday, February 10, 2012

A Menu for You and I Someday

I'm in love with imagining. I love to visualize my dreams on my mind.
I love to see everything I can't see with my eyes.
I love to close my eyes in the middle of crowded and feel the silence.
I love to be sink around the future and you..

My imagination today brings me to the menu when we have already married, someday.

I imagine, for every weekdays you and I will be so busy as usual. Everythings we do will be in hurry.
I'll tidy up my veil in hurry, and tidy up your tie with the same way too.
We'll have no time to sit and praise each other.
Traffic and tasks can not waiting for us.


That's mean we don't have time to breakfast and just takin' this in hurry.















I imagine, you and I will be have to saving our money to renovate our home.
To make it happens, you'll need to take a lunch box for lunch, so do with me.
 But unfortunately, because we're always in hurry,
 I just bring you and I this..






















And at the nite you and I have already arrived home,
we'll so tired and forget to have a dinner.
At the midnite you wake up and feelin' so hungry. You'll go downstairs to open the refrigerator, 
but you've forgot something, that we don't have a refrigerator yet.
You'll back upstairs and find me sleep tightly.


And you'll watching me sleep with this emoticon...










Pic here takin' by me, 1st @Al-jamiah, 2nd @Ma Hum and 3th from emoticonally face.

Friday, February 3, 2012

"We will not grow old, darl.."

I have one catchy song to you. This's awesome. :)
Just replay it more than 20th, and you'll feel the sense :D
 
Lenka - We Will Not Grow Old
You and me will be lying side by side - Forever forever
Underneath this adolescent sky - Together together
And you will hold my heart inside your hand
And You'll be the one, the one to tell me

Oh, we've got a long, long way to go, to get there
We'll get there
But oh, if there's one thing that we know
It's that we will not grow old

You made me swear that our hearts will never die - No never, no never
Cause no one seems to believe that we can fly - Forget them, forget them
Oh, you told me

Oh, we've got a long, long way to go, to get there
We'll get there
But oh, if there's one thing that we know
It's that we will not grow old

Oh, how could we know that day, it came with age
That oh, the feeling would fade... 

Oh, we've got a long, long way to go, to get there
We'll get there
But oh, if there's one thing that we know
It's that we will not grow old
Carl and Ellie Fredericksen from the film UP (2009)

IM MAD OF THIS SONG and attributed this to you who I mad for too. :p
Wanna see a great video of this song? I found it on youtube, just click here.
The models of that video is Carl and Ellie, a Pixar characters on UP Movie. I really cried when watch that movie. It had a good touchy love story. :)